Selasa, 20 April 2010

Autumn In Paris


Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup..... sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.

Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya.... juga mengubah dunianya.

Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup...

Seandainya masih ada harapan - sekecil apapun - untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu....

Ini adalah buku kedua dari Ilana Tan, setelah Summer In Seoul.
Akhir cerita ini sangat berbeda dengan buku pertama, berakhir tragis. Tara dan Tatsuya tak dapat bersatu oleh takdir yang tak dapat mereka sangkal terkait hubungan antara mereka.
Aku paling sedih ketika membaca Tara menahan tangis walaupun akhirnya tangisnya tumpah juga, saat menatap belakang punggung Tatsuya yang semakin menjauh setelah dia mengatakan akan kembali ke Jepang. Benar-benar sedih.....
Kata-kata yang mengharu biru adalah kalimat di email Tatsuya untuk Sebastian, sahabatnya,
" Selama dia bahagia, aku juga bahagia".

Tidak ada komentar: